Membandingkan Jurnal "Proses Distribusi" dengan Metode Genetika dan Metode Heuristic


REVIEW JURNAL
“PROSES DISTRIBUSI”

1.   Review Jurnal Pertama

Judul                                      :

Judul pada review jurnal ini yaitu, “Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika”


Latar Belakang                    :

Distribusi merupakan proses yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk menyalurkan hasil produksinyua kepada konsumen. Namun seringkali proses distribusi tersebut terkendala dengan masalah transportasi yang ada. Misalnya adalah bagaimana cara meminimalkan biaya transportasi pada proses distribusi ini. Salah satu upaya yaitu menentukan rute yang sesuai dengan permintaan distributor.
Pada biaya transportasi berbeda tergantung kondisi truk yang digunakan serta kapasitas yang dapat dibawa. Untuk memenuhi permintaan distributor, maka manajemen distribusi harus memiliki keputusan yang tepat dalam mengoptimalkan pengiriman barang.
Pada penelitian ini. Algoritma genetika digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam optimasi distribusi barang, yaitu untuk meminimalkan biaya transportasi pada saat distribusi barang dan meminimalkan sisa muatan pada tiap truk.
                       

Metode                                 :
           
Metode yang digunakan yaitu, “Metode Algoritma Genetika”





2.   Review Jurnal Kedua

Judul                                      :
Judul pada review jurnal ini yaitu, “PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC PADA PT.XYZ

Latar Belakang                    :
            Permasalahan penentuan rute distribusi ini sering disebut sebagai Vehicle Routing Problem yaitu permasalahan penentuan rute yang harus dilalui oleh sejumlah kendaraan dari suatu depot menuju tempat tujuan yang telah ditentukan dan berakhir pada depot yang sama. Penelitian yang berkaitan dengan penentuan rute distribusi juga telah dilakukan, seperti dengan metode Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dimana terjadi penghematan biaya sebesar 44% per minggu dari biaya awal.  Metode Vehicle Routing Problem with Multiple Trips and Intermediate Facility (VRPMTIF) digunakan dalam pengembangan model untuk pengangkutan sampah dengan batasan jarak tempuh ke TPA, jumlah TPS, kapasitas angkut kendaraan dan horizon perencanaan dengan menggunakan data proses kegiatan pengumpulan sampah. Penggunaan algoritma heuristic dilakukan untuk memecahkan masalah lokasi fasilitas atau The Facility Problem (TFP) dan Vehicle Routing Problem (VRP) yang menghasilkan penurunan 3% dalam biaya . PT.XYZ memiliki tanggung jawab untuk membuat jadwal bagi setiap kendaraan pengiriman mendapatkan hasil pengiriman barang tepat waktu serta biaya oprasional kendaraan dapat diminimalisasi.


Metode                                 :
            Metode yang digunakan yaitu, “Metode Algoritma Heuristic”


Analisa Perbandingan

           
Pada jurnal pertama dilakukan distribusi tahap 1 yaitu proses penyaluran barang dari produsen atau pabrik ke distributor dalam suatu wilayah tertentu. Dengan meminimalkan biaya distribusi pada sistem distribusi yahap 1 ini akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

Sistem Distribusi tahap 1
Adapun rumus matematika untuk perhitungan biaya minimum pada transportasi tahap 1 yaitu,
Fungsi tujuan :


Batasan :

Dengang :
Si = kapasitas penawaran unit (S) dari sumber i
Dj = kapasitas permintaan unit (D) dari tujuan j
Xij = unit yang dikirim dari sumber I ke tujuan j
Cij = biaya angkut per unit dari sumber I ke tujuan j


            Algoritma genetika ini merupakan salah satu bagian dari algoritma evolusi. Algoritma evolusi merupakan bentuk generic dari algoritma optimasi meta-heuristic berbasis populasi yang menjadi sub-set dari komputasi evolusi. Algoritma generic dapat menyelesaikan masalah optimasi yang bersifat kompleks di bidang fisika, biologi, ekonomi, sosiologi dan lainnya.
            Secara garis besar, proses algoritma genetika meliputi :
1. Inisialisasi parameter yang terdiri dari parameter algoritma genetika dan optimasi distribusi barang
2. Membangkitkan generasi awal yang terdiri dari beberapa individu secara acak
3. Melakukan proses crossover yang bertujuan untuk menghasilkan offspring sesuai dengan crossover rate. Proses crossover ini menggunakan metode one cut point.
4. Melakukan proses mutasi berdasarkan mutation rate. Proses mutasi ini menggunakan metode reciprocal exchange.
5. Melakukan proses evaluasi dengan menghitung nilai fitness setiap individu. Persamaan fitness yang digunakan :

Dalam menghitung total biaya menggunakan 2 persamaan sebagai berikut :

Keterangan :
J = jarak
t0 = biaya angkut truk ketika muatan kosong
t1 = biaya angkut truk ketika muatan penuh
m = muatan yang diangkut oleh truk
mmax = muatan maksumal truk
6.     Melakukan proses seleksi untuk menentukan populasi baru.


            Pada jurnal kedua, dalam pembentukan sub rute digunakan metode saving matrix. Metode ini adalah metode yg digunakan untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala yang ada, dengan menggunakan persamaan

S(x,y)               = J (Cbg, x) + J(Cbg,y) – J(x,y)………… (1)
Dimana:           S(x,y) = Penghematan Jarak
J (Cbg,x)          = Jarak Pusat ke Distributor x
J (Cbg,y)          = Jarak Pusat ke Distributor y
J (x,y)               = Jarak distributor x ke distributor y

Setelah itu melakukan pengalokasian distribusi ke rute, dengan menggunakan table penghematan, dapat dilakukan alokasi distributor ke dalam rute. Keseluruhan sub rute yang terbentuk sesuai dengan jalur atau kasus yang ada, misalkan 5 sub rute yaitu :

- Sub Rute 1 [Pusat → … → … → … → … → … → … → Pusat]
- Sub Rute 2 [Pusat → …. → Pusat]
- Sub Rute 3 [Pusat → ….→ Pusat]
- Sub Rute 4 [Pusat ….. → Pusat]
- Sub Rute 5 [Pusat → ….→Pusat]
Semua sub rute menggunakan kendaraan yang sama dengan muatan yg sama.

Lalu buat table perhitungan waktu total untuk sub rute distribusi seperti :

Tabel 1 menunjukkan rekapitulasi hasil perhitungan pemeriksaan waktu tersedia.


Lalu membuat table pengurangan jarak tempuh agar mengurangi waktu tempuh mobil akut. Estimasi feasibilitas setiap sub rute.

Tabel 2 menunjukkan estimasi faesibilitas untuk setiap sub rute.

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa waktu distribusi tiap sub rute lebih kecil(<=) dari waktu yang tersedia, jika satu kendaraan menjalani dua sub rute waktu distribusinya juga masih kecil dari waktu yang tersedia, sehingga waktu distribusi tersebut feasible.

Selanjutnya perhitungan utilisasi untuk masing-masing sub rute dalam pengiriman produk

Tabel 3 menunjukkan utilitas alat angkut untuk setiap sub rute distribusi, dan di hitung rata-ratanya.



Terakhir penentuan biaya transportasi sub rute untuk setiap subrute pendistribusian barang.

Table 4 menunjukkan perhitungan biaya distribusi untuk setiap sub rute.

Dengan menggunakan metode heuristic, permasalahan rute distribusi dapat diatasi dan menghasilkan penghematan jarak tempuh atau rute.




Kesimpulan

             Pada masing masing jurnal melakukan beberapa tahapan dalam proses pengoptimalan biaya pengiriman. Jurnal pertama melakukan  distribusi tahap 1 yang menggunakan rumus matematika dalam penyelesaiannya, yaitu menghitung kapasitas yg dimiliki (sumber), kapasitas permintaan (tujuan), unit yang dikirim dari sumber ke tujuan dan buiaya angkut per unit dari sumber ke tujuan, dan rumus untuk proses evaluasi dengan menghitung nilai fitness setiap individu dengan menghitung jarak, biaya angkut truk ketika muatan kosong, biaya angkut truk ketika muatan penuh, muatan yg di angkut oleh truk dan muatan maksimal truk. Dengan rumus yang ada maka dapat dihitung setiap biaya yang harus dikeluarkan pada tiap pengiriman akan terlihat. Jurnal kedua melakukan tahapan seperti pembentukan sub rute, mengalokasikan distributor ke rute , pemeriksaan waktu tersedia, pemeriksaan feasibility , perhitungan utilisasi dan penentuan biaya transportasi sub rute. Metode ini sangat efektif karena perhitungannya transparan jadi kita dapat menentukan rute yang harus di tempuh serta biaya yang harus dikeluarkan.

Tanggapan
           
            Metode atau algoritma yang dipakai pada kedua jurnal tersebut digunakan untuk mengoptimalkan atau meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam proses pengiriman barang dengan menggunakan kendaraan, untuk metode yang digunakan pada jurnal pertama kurang efektif karena rumus dipakai hanya untuk menentukan jarak dari pabrik atau sumber ke distributor atau tujuan, tetapi tidak menghitung jarak antara distributor ke distributor lain sehingga sulit untuk menentukan rute yang harus di tempuh agar biaya optimal. Berbeda dengan jurnal yang ke dua, pada jurnal ini terdapat perhitunggan jarak atau rute yang akan di tempuh ke tujuan sesuai dengan permintaan lalu kembali lagi ke sumber atau pabrik, dengan adanya perhitungan ini biaya operasi pada pengiriman barang dapat diminimalisasikan.

            Menurut pendapat penulis menggunakan metode heuristic merupakan metode yang paling baik dibandingkan metode genetika. Metode heuristic ini juga merupakan perkembangan dari metode – metode yang ada sebelumnya.


Referensi



Comments

Popular Posts