Review Jurnal
Judul Jurnal
“CONTAINER DAN DOCKER: TEKNIK
VIRTUALISASI DALAM PENGELOLAAN BANYAK APLIKASI WEB”
Latar
Belakang
Hosting
internet adalah suatu layanan yang menjalankan server-server internet sehingga
suatu organisasi atau individu dapat menyediakan layanan tertentu yang dapat
diakses dari internet. Ada banyak jenis dan tingkatan layanan hosting internet,
salah satunya adalah web hosting. Web hosting adalah layanan yang memungkinkan
pengguna internet mempunyai situs autau aplikasi web yang dapat diakses melalui
World Wide Web(WWW atau Web). Web host adalah perusahaan yang menyediakan ruang
pada server untuk meletakkan file-file web pengguna sekaligus juga menyediakan
koneksi internet. Ini menghasilkan suatu infrastruktur bernama data center.
Metode
virtual hosting digunakan untuk menempatkan banyak nama domain atau sub-domain
di dalam satu web server. Ini memungkinkan banyak aplikasi web berbagi pakai
sumber daya komputasi speerti siklus memori dan processornya. Pada pendekatan
virtual hosting, file-file dari setiap aplikasi web diisolasi di dalam
directori masing-masing sehingga jika teradi tindakan kejahatan terhadap suatu
aplikasi web maka tidak berpengaruh terhadap aplikasi web lain.
Masalah
yang muncul pada pendekatan virtual hosting adalah meningkatnya beban kerja
dari web server sealan dengan bertambahnya umlah aplikasi web dan
pengguna(pengunjung) yag harus ditanganinya. Data yang digunakan oleh
banyak aplikasi web biasaya disimpan di dalam satu server database. Ini
memungkinkan kerusakan data dari semua aplikasi saat server database berhasil
dimasuki oleh penyusup. Masalah terakhir yang sering muncul adalah perbedaan
versi library atau software dari beberapa aplikasi di bawah tanggungjawab web
server.
Metode
Metode yang
digunakan pada jurnal ini yaitu dengan melakukan kajian studi literatur
terhadap teknologi virtualisasi dalam pengelolaan banyak aplikasi web yang
biasanya dikelola dalam suatu sistem web hosting.
Analisa
Pada
jurnal ini melakukan perbandingan dengan menggunakan 3 pendekatan yaitu pendekatan
hosting tradisional, pendekatan hosting berbasis mesin virtual(VM) dan
pendekatan teknologi virtualiasi sistem operasi berbasis Container.
Pada
pendekatan tradisional, hanya ada satu ruang pengguna (user space), runtime
harus dibagi-pakai (shared) antar aplikasi, deploymentnya stabil,
hardware-centric, siklus perawatan panjang, pemanfaatan hardware pada waktu
normal sangat rendah. Masalah utamanya adalah kebutuhan berbeda dari setiap
aplikasi, misalnya perbedaan versi pustaka atau server database.
Kesulitan
yang hadir pada pendekatan tradisional dapat diselesaikan oleh teknologi
virtualisasi. Virtualisasi merupakan bagian penting dari infrastruktur cloud
modern seperti Amazon's Elastic Compute Cloud (EC2) dan Google's App Engine.
Sebagian besar pusat data komputasi cloud menjalankan Hypervisor (software
komputer di atas sistem operasi yang membuat dan menjalankan mesin virtual)
seperti KVM, X. VM membawa payload yang berat. Setiap VM berisi aplikasi
yang ukurannya hanya beberapa Megabyte, file biner dan pustaka, serta sebuah OS
lengkap yang mungkin meminta ruang harddisk puluhan Gigabyte sehingga dapat
menghabiskan sumber daya terutama saat terdapat banyak VM yang berjalan di
dalam server hosting. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah lamanya boot
(startup time) yang dilakukan OS dalam VM. Ini terjadi karena hardware virtual
dari VM dan berbagi-pakainya memory, processor dan harddisk pada Host dengan
semua VM yang berjalan. Saat menjalankan aplikasi, SO biasanya meminta memory
dan harddisk lebih besar daripada kebutahan sesungguhnya dari aplikasi
tersebut.
Pernah
dilakukan analisis komparatif terhadap implementasi virtualisasi berbasis mesin
virtual dan kontainerisasi. teknologi container telah diimplementasikan oleh
banyak penyedia layanan online di bidang cloud computing dengan pendekatan dan
kelebihan/kekurangannya masing masing.
Adapun
implementasi teknologi container yang popular salah satunya docker, Docker
adalah suatu daemon yang menyediakan kemampuan untuk mengelola container Linux
sebagai image tersendiri. Docker memanfaatkan LXC untuk implementasi container
dan menambahkan kemampuan manajemen image dan Union File System ke dalamnya. Docker
adalah suatu platform terbuka bagi pengembang perangkat lunak dan pengelola sistem
jaringan untuk membangun, mengirimkan dan menjalanan aplikasi-aplikasi
terdistribusi Definisi tersebut membawa pengertian praktis bahwa Docker
merupakan suatu cara memasukkan layanan ke dalam lingkungan terisolasi bernama
container, sehingga layanan tersebut dapat dipaketkan menjadi satu bersama
dengan semua pustaka dan software lain yang dibutuhkan.
Tanggapan
Menurut pendapat
saya dengan membandingkan pendekatan - pendekatan yang ada maka dalam
pengelolaan aplikasi web akan mendapatkan solusi yang terbaik. Dilihat dari perbandingan
kelebihan dan kekurangan disetiap pendekatan yang ada. Sesuai dengan judulnya
pendekatan yang dipakai dalam teknik vitualisasi yaitu container dan docker.
Sebaiknya
dalam melakukan suatu perbandingan gunakanlah data - data atau jurnal yang terbaru
agar mendapatkan solusi atau hasil yang lebih baik.
Referensi





Comments
Post a Comment